PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN KOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA DI SLB C TUANAGRAHITA SANTA LUSIA
Kata Kunci:
Anak Tunagrahita, Kematangan Emosi, Pendidikan KhususAbstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis kematangan emosi anak tunagrahita di SLB C Tunagrahita Santa Lusia, Medan. Metode kualitatif digunakan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Subjek penelitian adalah dua guru, dengan data primer berupa hasil wawancara dan observasi, serta data sekunder dari jurnal dan buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak tunagrahita memiliki kemampuan kognitif yang di bawah rata-rata, yang mempengaruhi interaksi sosial dan proses belajar mereka. Tantangan utama yang dihadapi termasuk kurangnya motivasi untuk bersosialisasi dan keterbatasan dalam memahami materi pelajaran. Penelitian ini juga menemukan bahwa pendekatan yang penuh kasih dan lingkungan belajar yang kondusif sangat penting untuk mendukung perkembangan anak tunagrahita. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan bagi guru dan keterlibatan aktif orang tua untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik bagi anak-anak tersebut.