KAJIAN LITERATUR : KONSELING REBT MENURUT ALBERT ELLIS
Kata Kunci:
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT), Albert Ellis, Irasional, AdaptifAbstrak
This study explores the significance and application of Rational Emotive Behavior Therapy (REBT), developed by Dr. Albert Ellis in 1955, as a systematic and structured approach to assist individuals in understanding and overcoming emotional and behavioral issues stemming from irrational thought patterns. REBT focuses on the interrelationship between events (A), beliefs (B), and emotional consequences (C), enabling individuals to recognize and replace irrational beliefs with more rational ones. The ABC model forms the core of REBT, facilitating the identification of irrational thoughts and their subsequent disputation (D) and the evaluation of the resulting emotional effects (E). The study highlights the importance of cognition in influencing emotions and behavior, emphasizing that emotional reactions are largely driven by an individual's interpretation and evaluation of events. The research underscores the potential of REBT in mitigating stress, anxiety, and depression while enhancing overall quality of life. However, it also notes limitations, such as the inapplicability of REBT for individuals with severe mental health conditions like schizophrenia and the challenge of separating the theory from its association with Ellis. Overall, REBT provides a comprehensive framework for addressing psychological issues, aiming to improve mental health and quality of life.
Studi ini mengeksplorasi signifikansi dan penerapan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT), yang dikembangkan oleh Dr. Albert Ellis pada tahun 1955, sebagai pendekatan sistematis dan terstruktur untuk membantu individu dalam memahami dan mengatasi masalah emosional dan perilaku yang berasal dari pola pikir irasional. REBT berfokus pada hubungan timbal balik antara peristiwa (A), keyakinan (B), dan konsekuensi emosional (C), yang memungkinkan individu untuk mengenali dan mengganti keyakinan irasional dengan yang lebih rasional. Model ABC membentuk inti REBT, memfasilitasi identifikasi pikiran irasional dan pertentangan berikutnya (D) dan evaluasi efek emosional yang dihasilkan (E). Studi ini menyoroti pentingnya kognisi dalam memengaruhi emosi dan perilaku, menekankan bahwa reaksi emosional sebagian besar didorong oleh interpretasi dan evaluasi individu terhadap peristiwa. Penelitian ini menggarisbawahi potensi REBT dalam mengurangi stres, kecemasan, dan depresi sambil meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Akan tetapi, buku ini juga mencatat keterbatasan, seperti tidak dapat diterapkannya REBT bagi individu dengan kondisi kesehatan mental yang parah seperti skizofrenia dan tantangan dalam memisahkan teori tersebut dari kaitannya dengan Ellis. Secara keseluruhan, REBT menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengatasi masalah psikologis, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup.