PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA PEREMPUAN YANG DITINGGAL AYAHNYA (FATHERLESS)
Kata Kunci:
Penerimaan diri, remaja akhir, fatherlessAbstrak
Pengasuhan dan penanganan yang baik, berasal dari kedua orang tuanya (ayah dan ibu) yang utuh. Ketika salah satu anggota keluarganya tidak lengkap, pasti akan merasakan penderitaan dan perbedaan dari diri anak tersebut, sehingga dapat dikatakan mengalami kesusahan dalam menerima dirinya jika salah satu orang tuanya tidak lengkap. Penerimaan diri yang terjadi pada anak, khususnya anak perempuan yang merasakan hal tersebut berpengaruh besar pada kehidupannya. Kehidupan yang terjadi bisa saja mempengaruhi penerimaan dari diri anak tersebut. Terlebih lagi di remaja akhir, banyak anak yang sudah bisa berpikir dengan sedemikian rupa, merasakan perbedaan dengan tema-temannya. Fatherless menjadi menarik terkait dengan timpangnya pengasuhan orang tua. Perbedaan pola asuh dari ibu atau dari ayah tunggalnya. Seorang anak yang mengalami fatherless bisa jadi karena ayahnya meninggal atau perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar penerimaan diri anak perempuan pada remaja akhir yang ditinggal ayahnya (Fatherless) di masa remaja akhir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini adalah anak perempuan remaja akhir (rentang usia 17-20 tahun) yang di tinggal ayahnya.