MAKNA HIDUP MAHASISWA YANG TINGGAL DENGAN SINGLE PARENT
Kata Kunci:
Makna Hidup, Konsep Diri, Anak Dari Single Parent, MahasiswaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna hidup yang dimiliki selama menjadi anak dari seorang single parent dilihat dari konsep diri yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi. Partisipan penelitian merupakan tiga orang mahasiswa yang hidup dengan ibu tunggal. Analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi, serta menggunakan aplikasi QDA Miner Lite dalam pengkategorian data yang telah didapatkan. Hasil dari penelitian adalah adanya faktor eksternal dan internal yang memengaruhi pembentukan konsep diri dan pemaknaan kehidupan. Adanya perbedaan konsep diri yang dimiliki oleh ketiga partisipan sangat berpengaruh pada cara partisipan dalam memaknai kehidupannya. Partisipan pertama dan kedua mampu untuk memaknai kehidupan dengan positif karena memiliki konsep diri yang positif. Sedangkan partisipan ketiga belum mampu dan kesulitan untuk memaknai kehidupannya karena masih belum memiliki konsep diri yang positif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila seseorang memiliki konsep diri positif, maka orang tersebut akan lebih mudah memaknai kehidupannya.
This study aims to determine the meaning of life that is owned while being a child of a single parent seen from the self-concept that is owned. This research uses qualitative research methods. Data collection in this study used interview and observation techniques. The research participants were three students who lived with a single mother. Data analysis uses data reduction, data presentation, and verification techniques, and uses the QDA Miner Lite application in categorizing the data that has been obtained. The results of the study are the existence of external and internal factors that influence the formation of self-concept and meaning of life. The differences in self-concept owned by the three participants greatly affect the way participants interpret their lives. The first and second participants were able to interpret life positively because they had a positive self-concept. Meanwhile, the third participant has not been able and has difficulty making meaning of his life because he still does not have a positive self-concept. So it can be concluded that if someone has a positive self-concept, then that person will find it easier to make meaning of their life.