URGENSI LAYANAN KESEHATAN MENTAL BERBASIS PERMASYARAKATAN PADA REMAJA DI PENJARA

Penulis

  • Salty Lazuardini University of Indonesia
  • Masyitoh Bashabih University of Indonesia

Kata Kunci:

Kesehatan Mental, Remaja Di Penjara, Layanan Kesehatan Berbasis Permasyarakatan, Scoping Review

Abstrak

Mental health is one of the fundamental human rights, including for adolescents serving time in prison. The high prevalence of mental health disorders among adolescents in prison is caused by various risk factors, such as stress, trauma, isolation, and uncertainty about life after detention. These conditions increase the likelihood of psychological disorders, such as depression, anxiety, aggressiveness, and substance abuse. This study used a scoping review method to explore the prevalence of mental health disorders, the impact of mental health services, and the implementation of community-based service programs for youth in prison. The review included 13 scientific articles published between 2014 and 2023 from various high-income countries, focusing on the mental health issues of incarcerated adolescents. The results show that the provision of comprehensive mental health services in the correctional system contributes to reducing recidivism rates, increasing the success of social reintegration, and creating a safer and more conducive correctional environment. Although several countries have developed prison-based mental health service programs, their effectiveness varies. The implementation of these services needs to refer to key principles, such as early screening, appropriate therapeutic interventions, and a sustainable recovery approach. Cross-sector collaboration between correctional institutions, mental health professionals, and global policy support is needed to ensure the optimization of mental health services for youth in prison.

Kesehatan mental merupakan salah satu hak asasi manusia yang mendasar, termasuk bagi remaja yang menjalani masa tahanan di lembaga permasyarakatan. Tingginya prevalensi gangguan kesehatan mental pada remaja di penjara disebabkan oleh berbagai faktor risiko, seperti stres, trauma, isolasi, serta ketidakpastian mengenai kehidupan pasca-penahanan. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan munculnya gangguan psikologis, seperti depresi, kecemasan, agresivitas, serta penyalahgunaan zat. Penelitian ini menggunakan metode scoping review untuk mengeksplorasi prevalensi gangguan kesehatan mental, dampak layanan kesehatan mental, serta implementasi program layanan berbasis permasyarakatan bagi remaja di penjara. Tinjauan ini mencakup 13 artikel ilmiah yang diterbitkan antara tahun 2014 hingga 2023 dari berbagai negara berpenghasilan tinggi, dengan fokus pada isu kesehatan mental remaja yang dipenjara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan layanan kesehatan mental yang komprehensif dalam sistem permasyarakatan berkontribusi terhadap penurunan angka residivisme, peningkatan keberhasilan reintegrasi sosial, serta terciptanya lingkungan pemasyarakatan yang lebih aman dan kondusif. Meskipun beberapa negara telah mengembangkan program layanan kesehatan mental berbasis permasyarakatan, efektivitasnya masih bervariasi. Implementasi layanan ini perlu mengacu pada prinsip utama, seperti skrining awal, intervensi terapeutik yang tepat, serta pendekatan pemulihan berkelanjutan. Kolaborasi lintas sektor antara lembaga pemasyarakatan, tenaga profesional di bidang kesehatan mental, serta dukungan kebijakan global sangat diperlukan guna memastikan optimalisasi layanan kesehatan mental bagi remaja di penjara.

Unduhan

Diterbitkan

2025-04-29