KONSELING DI DUNIA KESEHATAN: MENGENAL KONSELING PADA LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN TRANSGENDER (LGBT)

Abstrak

Artikel ini membahas peran konseling dalam mendukung kesehatan mental, fisik, dan sosial, khususnya pada komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Konseling dipaparkan sebagai proses interaktif yang memberikan dukungan psikologis, membantu individu mengelola tantangan emosional, dan meningkatkan kesejahteraan. Khususnya, artikel ini menyoroti pentingnya konseling bagi komunitas LGBT, yang sering menghadapi stigma, diskriminasi, dan kesulitan dalam menerima identitas diri. Melalui pendekatan yang inklusif dan non-diskriminatif, konseling bagi LGBT bertujuan mendukung kesehatan mental dan emosional, membantu penerimaan diri, serta mengurangi dampak tekanan sosial. Dengan pendekatan holistik dan sensitivitas budaya, konseling di dunia kesehatan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup individu.

This article discusses the role of counseling in supporting mental, physical, and social health, particularly in the Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender (LGBT) community. Counseling is presented as an interactive process that provides psychological support, helps individuals manage emotional challenges, and promotes well-being. In particular, this article highlights the importance of counseling for the LGBT community, who often face stigma, discrimination, and difficulties in accepting their identity. Through an inclusive and non-discriminatory approach, counseling for LGBT people aims to support mental and emotional health, aid self-acceptance, and reduce the impact of social pressure. With a holistic approach and cultural sensitivity, counseling in healthcare contributes to improving the quality of life of individuals.